Pemerintah Indonesia tampaknya sedang bersungguh-sungguh dalam mengintervensi pasar modal syariah di kalangan investor. Kehadiran pasar modal syariah berlaku secara menyeluruh dengan tidak memandang agama, suku, dan ras. Dilihat dari potensinya sendiri, pasar modal syariah memiliki peluang yang besar karena Indonesia memiliki jumlah populasi penduduk Muslim terbesar di dunia. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengenai pasar modal syariah!
Definisi
Pasar modal syariah adalah seluruh kegiatan pasar modal yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam (syariah) di Pasar Modal. Pasar modal syariah Indonesia termasuk bagian dari industri keuangan syariah yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya direktorat pasar modal syariah.
Produk Pasar Modal Syariah
Produk pasar modal syariah adalah efek syariah. Efek syariah merupakan efek yang tidak bertententangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
Efek Syariah
- Saham Syariah
- Obligasi Syariah (Sukuk)
- Reksa Dana Syariah
- Efek Beragun Aset Syariah (EBA Syariah)
- Dana Investasi Real Estat Syariah (DIRE Syariah)
- Exchange Traded Fund Syariah (ETF Syariah)
Daftar Saham Syariah Indonesia
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM)
Market Capital : 19,77T
P/E Ratio : 5,09
Dividend yield : 0,39 %
- Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Market Capital : 398,23T
P/E Ratio : 16,02
Dividend yield : 3,73 %
- Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
Market Capital : 189,24T
P/E Ratio : 215,26
Dividend yield : 0,083 %
- United Tractors Tbk (UNTR)
Market Capital : 98,85T
P/E Ratio : 7,76
Dividend yield : 4,68 %
- Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Market Capital : 184,26 T
P/E Ratio : 30,30
Dividend yield : 3,11 %
Langkah-Langkah yang Harus Dipersiapkan Sebelum Memulai Investasi Syariah
- Memilih Instrumen yang Tepat Sesuai Profil Risiko
Investor syariah harus terlebih dahulu mengetahui profil risiko, seperti moderat, konservatif, atau agresif. Jika investor ingin mencari risk rendah, maka pilih instrumen investasi yang memiliki tingkat risiko paling rendah, seperti reksadana pendapatan tetap syariah, deposito, emas, SUN atau ORI. Sebaliknya, jika investor berani untuk mengambil risk tinggi, maka bisa mencoba saham syariah.
- Menetapkan Tujuan Investasi
Setiap investor memiliki tujuan berinvestasi yang berbeda, misalnya kebutuhan investor dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Dibalik semua itu, terdapat instrumen investasi. Instrumen investasi syariah dapat berupa sukuk, ETF syariah, saham syariah, dan aset syariah lainnya.
- Memahami Situasi dan Menentukan Target
Kondisi keuangan tiap individu sangat mempengaruhi keputusan investasi yang akan diambil bagi masa depan. Karena itu, dibutuhkan target yang tepat, seperti memulai berinvestasi dari sekarang.
Referensi :
Alami Sharia. (2021, 19 Mei). 5 Cara Mudah Memulai Investasi Syariah. Dalam https://alamisharia.co.id/id/hijrahfinansial/tips/5-cara-mudah-memulai-investasi-syariah/. Diakses pada tanggal 1 Juli 2022.
Otoritas Jasa Keuangan. (2022). Pasar Modal Syariah. Dalam https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/Pages/pasar-modal-syariah.aspx. Diakses pada tanggal 29 Juni 2022.