Kondisi IHSG dan Nilai Transaksi Harian Pasca Lebaran
Selama periode perdagangan 18-22 Mei 2022 di Bursa Efek Indonesia (BEI), rata-rata nilai transaksi harian tercatat senilai Rp20,45 triliun atau mengalami penurunan hingga sebesar 14,65 persen dari Rp23,96 triliun per hari pada sepekan sebelumnya. Berdasarkan data perdagangan BEI pada Minggu, 15 Mei 2022, kinerja negatif juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG menurun dari 7.228 pada akhir pekan sebelumnya menjadi 6.597 atau sebesar 8,73 persen. Seiring dengan penurunan IHSG tersebut, nilai kapitalisasi pasar BEI pada perdagangan di akhir pekan ini juga tercatat mengalami penurunan sebesar 7,23 persen dari Rp9.555.01 triliun menjadi Rp8.864,56 triliun pada akhir pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi selama sepekan terakhir juga tercatat menurun dari 24,39 miliar saham pada sepekan sebelumnya menjadi 21,57 miliar saham per hari atau sebesar 11,56 persen. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian di BEI selama sepekan terakhir mengalami kenaikan menjadi sebanyak 1,52 juta kali transaksi dari 1,47 juta kali transaksi per hari pada sepekan sebelumnya.
Penyebab Turunnya Nilai Transaksi Harian dan IHSG
Kondisi ini bukanlah tanpa sebab, kondisi ekonomi global menjadi salah satu penyebab turunnya nilai transaksi harian dan IHSG pada Mei 2022. Penyebab pertama dari turunnya nilai IHSG adalah adanya kebijakan kenaikan suku bunga The Fed sebagai imbas dari tingginya inflasi di Amerika Serikat. Respons pasar terhadap kebijakan ini cukup menekan IHSG. Tidak hanya inflasi Amerika Serikat yang menjadi salah satu penekan IHSG, inflasi global juga menjadi salah satu penyebab kekhawatiran investor sehingga berimbas pada turunnya IHSG. Penyebab lainnya adalah cukup banyak aksi jual oleh investor yang menganggap bahwa nilai saham sudah naik terlalu tinggi.
Bagaimana kondisi IHSG ke depannya?
Pada Jumat 27 Mei 2022, IHSG telah ditutup melesat ke posisi 7.026. Selanjutnya, IHSG diprediksi akan tetap mengalami penguatan pada perdagangan pekan depan. Penguatan IHSG ini dinilai berkat dari sektor perbankan dan teknologi yang memiliki andil cukup besar dalam menggerakkan indeks. Hal ini dikarenakan beberapa saham berkapitalisasi besar atau big caps di sektor perbankan, seperti BBRI dan BBCA menguat cukup besar di sesi terakhir. Dengan begitu, meskipun banyak faktor eksternal yang menekan IHSG, IHSG tetap berpotensi menguat dengan dorongan faktor internal.
Referensi
- Indopremier Sekuritas
- https://ekbis.sindonews.com/read/781725/38/usai-pecahkan-rekor-pekan-depan-ihsg-diramal-bakal-menembus-level-7100-1653696340/10
Author:
Adhitya Indarwansyah Putra
Anastasia Narmangga Mahardiyanti