Kenaikan Harga Pertamax
Irto Ginting Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan kenaikan harga pertamax tidak lepas dari perkembangan harga minyak dunia. Krisis geopolitik Rusia-Ukraina menyebabkan harga minyak dunia melambung sampai di atas 100 dolar AS per barel. Indonesian Crude Price (ICP) kita juga tercatat cukup tinggi 114,55 dolar AS per 24 Maret. “Lonjakannya cukup tinggi. Menyikapi hal ini memang tidak terelakkan lagi untuk penyesuaian harga, khususnya Pertamax,” ujar Irto kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (1/4/2022).
PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92), berlaku efektif per hari ini, Jumat, 1 April 2022, pukul 00:00 waktu setempat. Berdasarkan pengumuman resmi perseroan, harga Pertamax per 1 April 2022 ini naik menjadi di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 sampai Rp 9.400 per liter.
“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” jelas Irto, dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Kamis (31/03/2022).
Pergerakan Harga Minyak Dunia dalam 1 Bulan Terakhir
Pergerakan harga komoditas minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak akhir bulan Februari hingga awal Maret, yakni mencapai US $123.7 per barel. Bahkan, harga minyak dunia sempat menyentuh $130 per barel yang merupakan level harga tertinggi selama 13 tahun terakhir. Kemudian harga minyak dunia berangsur melandai di US $95.04 per barel pada akhir maret. Namun, harga Kembali melonjak hingga US $ 114.5 dan kemudian berangsur melandai Kembali hingga mencapai angka US $ 100 pada hari ini (4/04/22).
ANALISIS TEKNIKAL
PT Elnusa Tbk (ELSA) pada 4 April 2022
Terlihat dalam 11 hari terakhir, pergerakan chart masih berada di bawah resistance dan belum menunjukkan adanya break resistance. Dari penggunaan indikator, signal line pada stochastic baru saja menunjukkan death cross. Begitu juga dengan garis MA biru pada MACD yang masih belum menunjukkan adanya indikasi golden cross terhadap MA merah. Histogram pada MACD juga belum ada indikasi menguat. Hal-hal tersebut menunjukkan harga akan tetap mengalami penurunan dalam beberapa waktu ke depan.
KENAIKAN HARGA MINYAK GORENG, SAHAM EMITEN CPO MALAH GUGUR
Saat ini minyak goreng langka di pasaran. Namun, kebijakan pengendalian harga minyak goreng oleh pemerintah diyakini tidak akan berdampak besar terhadap prospek emiten-emiten perkebunan yang memiliki produk tersebut.
Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menuturkan bahwa menguatnya harga sektor komoditas seperti crude palm oil (CPO) sebesar 2,73% malah membuat sentimen positif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).
Para produsen minyak goreng cukup diuntungkan dengan adanya tren kenaikan HARGA CPO selaku bahan baku pembuatan produk tersebut. Harga CPO juga diprediksi akan berada di level yang tinggi seiring dengan siklus cuaca yang akan menghambat proses penanaman dan panen sawit di awal 2022.
Sentimen ini akan memperpanjang kelangkaan CPO setidaknya selama 6 bulan pertama. Untuk diketahui, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sesuai jenisnya yang akan berlaku mulai 1 Februari 2022, yakni minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan biasa Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
Kenapa Harga Minyak Mahal?
- Kenaikan harga minyak goreng lebih dikarenakan harga internasional yang naik cukup tajam.
- Turunnya panen sawit pada semester kedua. Sehingga, kata dia, suplai CPO menjadi terbatas dan menyebabkan gangguan pada rantai distribusi (supply chain) industri minyak goreng.
- Kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30.
Analisis Teknikal:
- PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART)
Dalam beberapa bulan terakhir, harga masih memantul diantara support maupun resistance dan belum ada pertanda break tetapi cenderung naik. Indikator stochastic terakhir menunjukan signal golden cross pada tanggal 15 desember dan belum menunjukan adanya pertanda adanya golden atau death cross. Namun, histogram MACD menguat menjadi positif ditandai MACD (biru) memotong signal line (merah). Berdasarkan analisis sebaiknya tika wait and see, tetapi pergerakan harga cenderung kearah positif.
Author:
Kevin Syjma Adhinugraha
Januarta Irene A.L.S