Dinamika Investasi Baterai Listrik di Indonesia: Benarkah Cerah atau Hanya Sementara?

18 MEI 2021

Eksistensi kendaraan listrik semakin terangkat menuju permukaan. Tidak dapat dimungkiri, menipisnya bahan bakar fosil di seluruh dunia membuat urgensi transformasi sumber daya semakin nyata. Kini, desakan internasional akan permintaan baterai kendaraan listrik melahirkan peluang emas bagi Indonesia. Sebagai pemilik 24 persen pasokan nikel bumi, Indonesia adalah kandidat utama jantung industri baterai kendaraan listrik dunia.

Upaya Indonesia dalam memaksimalkan potensi industri baterai direalisasikan dengan disahkannya holding BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 26 Maret 2021 lalu. Terdiri atas 4 BUMN yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina, PT PLN, dan MIND ID dengan pembagian saham setara 25%, IBC adalah lembaga mandiri yang akan menaungi industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Nantinya, IBC akan memiliki mandat khusus dalam mengelola industri baterai kendaraan listrik Indonesia dari hulu hingga ke hilir. Tidak hanya bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar utama bagi produk hilirisasi industri baterai listrik di dunia, IBC juga akan berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat ekosistem ekonomi hijau berbasis ramah lingkungan.

Upaya untuk menobatkan Indonesia sebagai pemain utama di industri baterai listrik tentu akan membutuhkan sinergitas dengan beberapa perusahaan global di bidang industrinya. Perjalanan ini dimulai dengan ditandatanganinya Heads of Agreement (HoA) Investasi Baterai Terintegrasi antara IBC dengan Konsorsium Baterai LG dari Korea Selatan pada 6 Mei 2021 lalu.

Penandatangan HoA senilai US$9,8 miliar tersebut telah menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan proyek industri baterai di Indonesia. Kini, IBC dan LG Group selaku mitra kerja konsorsium dari Korea Selatan dalam pengembangan industri baterai terintegrasi di Indonesia akan segera berkonsolidasi untuk menentukan target penyelesaian proyek dalam waktu dekat. Dengan hal ini, bukan tidak mungkin jika dalam beberapa tahun lagi Indonesia akan menjadi penguasa industri baterai listrik dunia.

Hal tersebut dapat memberikan angin segar bagi para investor untuk berinvestasi di sektor terkait, mengingat dalam beberapa bulan terakhir industri baterai listrik sempat menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Seperti pada bulan Desember 2020 lalu dimana Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Tesla telah memiliki minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia. Sayangnya, pada bulan Maret lalu, Tesla memutuskan untuk membangun pabrik mereka di India dibandingkan di Indonesia

Selain itu, Tesla juga menawarkan investasi lain, seperti ESS (Energy Storage System) atau kata lainnya ‘powerbank’ raksasa. Tingginya minat Tesla dalam investasi di Indonesia menggambarkan bahwa teknologi baterai listrik bisa berkembang dalam jangka panjang, mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya bijih nikel.

Potensi dari analisis di atas juga menunjukkan prospek yang cerah akan kehadiran holding BUMN Indonesia Battery Corporation. Hal tersebut dapat memberi keyakinan tersendiri bagi para investor dalam jangka waktu yang panjang. Lalu, bagaimana keadaan pasar saham? Mungkin bisa kita analisis secara teknikal untuk salah satu dari 4 perusahaan yang ambil bagian di IBC ini, yaitu PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sempat mengalami gejolak setelah tanggal 7, per tanggal 12 Mei 2021, keadaan saham ANTM kurang begitu cerah. Indikator Stochastic telah menunjukkan golden cross tipis di area overbought. Di sisi lain, indikator RSI secara historis cenderung menurun setelah menyentuh angka 60 sehingga sekarang sudah menyentuh angka 56. Bila tidak diiringi oleh kenaikan harga yang solid, potensi downtrend akan semakin besar. Dari MACD, keadaan grafik yang sudah mengalami golden cross cenderung menipis dan semakin mendekati dead cross diiringi oleh histogram yang cenderung menurun. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa keadaan saham ANTM secara teknikal belum akan menunjukkan potensi lonjakan yang tinggi.

Sumber Referensi:

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210309081846-17-228781/sekali-lagi-maaf-tesla-tak-investasi-mobil-listrik-di-ri

https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/18/072200615/tesla-jadi-ke-indonesia-januari-2021-bahas-investasi-mobil-listrik

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210506201629-4-243917/sah-konsorsium-proyek-raksasa-baterai-listrik-ri-dimulai

https://market.bisnis.com/read/20210326/192/1373101/erick-thohir-resmikan-holding-baterai-ibc-investasi-setara-rp24558-triliun

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210328220648-17-233473/catat-bulan-depan-luhut-erick-lutfi-ke-as-bahas-tesla-pak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *