DAMPAK KRISIS GEOPOLITIK RUSIA-UKRAINA, SAHAM KOMODITAS MELAMBUNG TINGGI

Saham komoditas merupakan saham emiten yang memproduksi produk perdagangan utama atau benda niaga lain yang dapat diperjualbelikan sebagai barang ekspor dan impor. Oleh karenanya, saham komoditas ini merupakan saham dari emiten yang bergerak pada sektor pertambangan dan sektor agrikultur. Sektor pertambangan seperti emas, timah, nikel, batu bara, sedangkan sektor agrikultur meliputi perkebunan, pertanian, dan perikanan.

Beberapa waktu terakhir, penyerbuan militer Rusia ke Ukraina berimbas buruk ke pasar saham. Namun, perang Rusia vs Ukraina sangat berdampak positif ke saham tertentu.

Wall Street tergelincir pada perdagangan Selasa, 1 Maret 2022 dengan saham keuangan menanggung beban untuk hari kedua berturut-turut karena perang Rusia-Ukraina. Diberitakan Kontan.co.id, pada 10:19 ET, Dow Jones Industrial Average turun 303,82 poin atau 0,90% ke 33.588,78, S&P 500 turun 19,78 poin atau 0,45% pada 4.354,16, dan Nasdaq Composite turun 10,39 poin atau 0,08 % pada 13.741,01.

Krisis geopolitik Ukraina dan Rusia akan membuat harga komoditas melonjak. Apabila ketegangan ini berlangsung cukup lama, saham-saham berbasis komoditas akan diuntungkan seiring kenaikan harga komoditasnya.

Adapun saham INCO disarankan buy on weakness dengan target harga Rp 6.000 per saham. Rekomendasi saham LSIP buy on weakness di harga Rp 1.800 per saham. Lalu rekomendasi ELSA buy on weakness di harga Rp 280 per saham. 

SAHAM MINYAK MENTAH

Sejauh ini, harga minyak dunia semakin mahal. Pada Rabu, 2 Maret 2022 pukul 7.15 WIB, harga minyak WTI kontrak April 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 106,02 per barel, menguat 2,32% setelah kemarin melonjak 8,03%.

Kemarin, harga minyak Brent kontrak Mei 2022 di ICE Futures naik 7,14% ke US$ 104,97 per barel. Dalam perdagangan intraday, Brent mencapai tertinggi sejak Juli 2014 dan WTI tertinggi sejak Juni 2014. Selain minyak mentah, minyak pemanas AS dan bensin berjangka juga mencapai tertinggi sejak 2014.

Harga minyak menguat dalam tiga hari perdagangan sejak awal pekan karena konflik Barat dan Rusia setelah ada serangan ke Ukraina makin panas. Rencana pelepasan cadangan minyak oleh sejumlah negara besar tak mampu menahan laju kenaikan harga komoditas energi ini.

PERGERAKAN HARGA SAHAM MINYAK (WTI CRUDE APR2) DALAM SATU BULAN TERAKHIR 

Pergerakan harga komoditas minyak mentah mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak akhir bulan Februari hingga awal Maret, yakni mencapai US $123.7 per barel. Bahkan, harga minyak dunia sempat menyentuh $130 per barel yang merupakan level harga tertinggi selama 13 tahun terakhir. Mulai pertengahan Maret, harga minyak dunia  mulai melandai di US US $95.04 per barel.

Kenapa Harga Minyak Acuan Naik?

Mengutip iNews.id, Kamis (3/3), memanasnya perang Rusia-Ukraina membuat pemerintah menaikkan harga acuan minyak mentah Indonesia (ICP). Untuk Februari 2022, harga ICP dipatok 95,72 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.  Kenaikan ICP itu, tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Februari 2022, yang ditetapkan  tanggal 1 Maret 2022.

Data Executive Summary Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyebutkan peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain meningkatnya permintaan dan keterbatasan stok akibat cuaca yang memburuk dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina. 

OPEC menyatakan faktor meningkatnya minyak dunia ini dipengaruhi oleh peningkatan proyeksi permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 17 ribu barel per hari menjadi 100,8 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. Terkait pasokan minyak, terdapat revisi penurunan proyeksi suplai minyak negara-negara Non-OPEC pada tahun 2022 sebesar 60 ribu barel per hari menjadi 66,61 juta barel per hari, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. 

Dikutip dari Laporan Mingguan EIA (U.S. Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada akhir Februari 2022 dibandingkan akhir bulan sebelumnya yaitu  stok gasoline turun 3,5 juta barel menjadi 246,5 juta barel,  stok distillate turun 3,0 juta barel menjadi 119,7 juta barel.

TEKNIKAL

PT Elnusa Tbk. (ELSA)

ELSA merupakan emiten yang bergerak dalam sektor produksi minyak mentah, harga saham emiten tersebut naik seiring naiknya harga minyak acuan WTI CRUED APR2 sejak akhir Februari 2022 hingga awal Maret 2022. Rentang pergerakan harga minyak mentah pada periode 28 Februari 2022 hingga 8 Maret 2022 yaitu US $95.72-US $123.70. Kenaikan minyak mentah tersebut berdampak pada kenaikan harga saham ELSA selama akhir bulan Februari hingga awal bulan Maret 2022 hingga mencapai 23.80%. Namun, isu meredanya krisis geopolitik Rusia-Ukraina sejak 8 Maret 2022 menyebabkan saham ELSA kembali mengalami downtrend.Secara teknikal, sejak 28 Januari 2022 saham ELSA mengalami uptrend dan berhasil menembus (breakout) resistance di level harga Rp 300 pada 24 Februari 2022. Pergerakan saham ELSA tetap berlanjut naik (uptrend) hingga menembus upper band dan harga tertingginya menyentuh Rp 360 pada 8 Maret 2022. Tampak double chart pattern, yakni bearish engulfing yang bisa dijadikan sebagai sinyal downtrend, kemudian dikonfirmasi dengan breakdown support pada up-trendline. Pada 15 Maret 2022, tampak single chart pattern, yaitu hammer yang menandakan potensi pembalikan arah (reversal) menjadi uptrend. Pada 16 Maret 2022, reversal terkonfirmasi dengan stochastic golden cross dan chart saham ELSA menunjukkan pembalikan arah (reversal) di harga Rp 284.

SAHAM EMAS

ELSA merupakan emiten yang bergerak dalam sektor produksi minyak mentah, harga saham emiten tersebut naik seiring naiknya harga minyak acuan WTI CRUED APR2 sejak akhir Februari 2022 hingga awal Maret 2022. Rentang pergerakan harga minyak mentah pada periode 28 Februari 2022 hingga 8 Maret 2022 yaitu US $95.72-US $123.70. Kenaikan minyak mentah tersebut berdampak pada kenaikan harga saham ELSA selama akhir bulan Februari hingga awal bulan Maret 2022 hingga mencapai 23.80%. Namun, isu meredanya krisis geopolitik Rusia-Ukraina sejak 8 Maret 2022 menyebabkan saham ELSA kembali mengalami downtrend.

Secara teknikal, sejak 28 Januari 2022 saham ELSA mengalami uptrend dan berhasil menembus (breakout) resistance di level harga Rp 300 pada 24 Februari 2022. Pergerakan saham ELSA tetap berlanjut naik (uptrend) hingga menembus upper band dan harga tertingginya menyentuh Rp 360 pada 8 Maret 2022. Tampak double chart pattern, yakni bearish engulfing yang bisa dijadikan sebagai sinyal downtrend, kemudian dikonfirmasi dengan breakdown support pada up-trendline. Pada 15 Maret 2022, tampak single chart pattern, yaitu hammer yang menandakan potensi pembalikan arah (reversal) menjadi uptrend. Pada 16 Maret 2022, reversal terkonfirmasi dengan stochastic golden cross dan chart saham ELSA menunjukkan pembalikan arah (reversal) di harga Rp 284.

Kepemilikan Exchange Traded Fund (ETF) yakni kontrak Investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek, yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik 0,4 persen menjadi 1.054,3 ton pada Jumat (4/3/2022). Melansir dari Antara, angka tersebut tertinggi sejak pertengahan Maret 2021.

Naiknya harga emas di pasar-pasar domestik juga menunda pembeli di pusat utama Asia minggu lalu karena yang lain menunggu di luar pasar dengan mencermati konflik Rusia-Ukraina. Sementara pembatasan Covid-19 Hong Kong semakin mengurangi minat. 

Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik pada Senin (7/3). Melansir situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.013.000. Harga emas Antam ini naik Rp 8.000 dari harga yang dicetak pada Minggu (5/3) yang berada di level Rp 1.005.000 per gram.

Sedangkan, harga buyback emas Antam berada di level Rp 920.000 per gram. Harga tersebut juga naik Rp 8.000 dibandingkan dengan harga buyback pada Minggu (6/3) yang ada di Rp 912.000 per gram. 

PERGERAKAN HARGA SAHAM ANTAM DALAM SATU BULAN TERAKHIR

Pada hari Senin (14/3/2022), harga emas terkoreksi 1,7% ke US$ 1.951,12/troy ons. Penurunan harga emas sudah terjadi sejak Rabu (9/3/2022). Harga emas sempat naik pada Kamis (10/3/2022) ke US$1.995,86/troy ons. Namun hari berikutnya turun lagi sebesar 0,53% ke US$ 1.985,29/troy ons. Julius Baer, analis dari Carsten Menke, mengatakan harga emas masih berpeluang naik karena situasi Rusia-Ukraina  belum menentu. 

Kenapa Harga Emas Acuan Naik?

Harga emas melanjutkan rally pada perdagangan awal pekan ini. Senin (7/3) pukul 07.25 WIB, harga emas untuk pengiriman April 2022 di Commodity Exchange ada di US$ 1.991,60 per ons troi, naik 1,27% dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.966,60 per ons troi. Harga emas menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020 karena perang di Ukraina memicu permintaan aset safe haven.

Mengutip Bloomberg, investor menilai dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina yang akan mengganggu aliran energi, biji-bijian dan logam. Lonjakan harga minyak yang dihasilkan telah memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan risiko inflasi. Investor mencari emas batangan di tengah ketidakpastian. Harga emas memperpanjang kenaikan Jumat setelah laporan penggajian AS menunjukkan pertumbuhan upah melambat, bahkan saat perekrutan tenaga kerja melonjak bulan lalu. 

Mengutip Bloomberg, emas berada di titik yang manis untuk saat ini karena para pedagang pasti ingin memiliki eksposur ke emas, mengingat situasi perang di Ukraina, ujar analis pasar Ava Trade, Naeem Aslam. Ia menambahkan bahwa meski demikian, data pekerjaan telah mengkonfirmasi bahwa Fed memiliki lampu hijau untuk menaikkan suku bunga, dan hal ini kemungkinan akan menjaga harga emas tetap ketat.

TEKNIKAL

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)

PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) bergerak dalam bidang pertambangan simpanan alam, manufaktur, perdagangan, transportasi dan jasa terkait lainnya. Adanya konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina tidak bisa dipungkiri bahwa saham ANTM mendapat dampaknya. Harga saham ANTM mengalami penguatan dalam jangka pendek-menengah terlebih dahulu. Pola pergerakan harga saham ANTM memasuki bulan Maret mulai terlihat naik (uptrend) yang signifikan dibanding akhir bulan Februari. Tercatat sejak tanggal 4 Maret 2022 harga saham ANTM  menunjukkan pola uptrend dimana menunjukkan nilai harga tertingginya yaitu  Rp 3.170 pada 8 Maret 2022. Namun kenaikan pola ini tidak berlangsung lama. 

Secara teknikal, pada 9 Maret 2022 saham ANTM diperkirakan bergerak dalam rentang Rp 2.600 – Rp 3.290 setelah volume transaksi meningkat di atas rata-rata. Indikator MACD menunjukkan positif menguat. Harga saham ANTM mulai naik kembali pada perdagangan Rabu, 16 Maret 2022 dimana terjadi harga tertinggi menyentuh Rp 2.410 dan ditutup di level Rp 2.390 bertambah 20 poin atau 0,84% dibandingkan hari sebelumnya. Sepanjang perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ANTM masih melemah 140 poin atau -5,53%.

Author:

Nailah Hanun Novia Ramadhani
Salma Mutisa Putri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *